Apa saja metode Penilaian dan Pencatatan Persediaan Barang Dagangan ?

 on Tuesday, August 25, 2015  

1) Pencatatan Persediaan Barang Dagangan
Pencatatan persediaan barang dagangan dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode fisik (physical method) dan metode mutasi persediaan/terus menerus (perpetual method).

a) Metode Fisik (Physical Method)
Pada metode fisik atau pencatatan secara periodik (periodic system), nilai persediaan barang akan diketahui pada akhir periode dengan cara melakukan pemeriksaan fisik terhadap jenis dan jumlah barang yang tersedia pada tanggal tersebut (stock opname). Nilai persediaan yang diperoleh dengan cara pemeriksaan fisik tersebut dicatat sebagai persediaan akhir pada akun persediaan barang.

b) Metode Mutasi Persediaan/Terus Menerus (Perpetual Method)
Jika menggunakan perpetual method atau metode mutasi, nilai persediaan dapat diketahui langsung dari akun persediaan barang. Dengan menggunakan metode ini, baik barang masuk maupun barang keluar akan dicatat langsung dalam akun persediaan barangdagangan.

Kompleksitas penilaian persediaan barang dagangan akan muncul jika barang diperoleh melalui beberapa kali pembelian dan dengan tingkat harga yang berbeda-beda. Pada saat barang tersebut dijual kembali. Yang menjadi persoalan adalah tingkat harga berapa harga pokok penjualan barang dagangan tersebut akan dihitung.

2) Penilaian Persediaan Barang Dagangan
Metode penilaian persediaan terdiri atas hal-hal berikut.
a) Metode identifikasi khusus (special identification method)
b) Metode rata-rata tertimbang (average method)
c) Metode masuk pertama keluar pertama (MPKP) First In First Out (FIFO)
d) Metode masuk terakhir keluar pertama (MTKP) Last In First Out (LIFO)
Keempat metode penilaian persediaan di atas dijelaskan sebagai berikut.

a) Metode Identifikasi Khusus (Special Identification Method)
Pada tahap ini, setiap unit barang dagangan diberi tanda khusus. Misalnya, dengan memberi kode atau nomor sehingga untuk menentukan harga dari barang yang ada atau barang yang dijual dapat dilihat dari kode atau nomor tersebut. Misal, diketahui informasi persediaan barang dagangan bulan Maret 2006 sebagai berikut:
Berdasarkan data di atas, setiap barang yang masuk dan keluar diberi kode nomer urut pada kemasan barang. Pembelian pada tanggal 2 Maret diberi kode A1 sampai A4.000. Pembelian pada tanggal 15 Maret diberi kode B1 sampai B12.000. Dan pembelian tanggal 30 Maret diberi kode C1 sampai C4.000. Penjualan tanggal 19 Maret sebanyak 8.000 unit berasal dari pembelian tanggal 15 Maret sebanyak 6.000 (dengan kode B) dan dari pembelian tanggal 2 Maret sebanyak 2.000 (Kode A). Harga pokok untuk penjualan tanggal 19 Maret sebagai berikut.

Nilai persediaan akhir pada tanggal 31 Maret dihitung sebagai berikut:

Harga pokok penjualan pada akhir periode dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
Persediaan awal Rp XXXXX
Pembelian Rp XXXXX
Barang yang tersedia untuk dijual XXXXX
Persediaan akhir (XXXX)
Harga pokok penjualan XXXXX

Apa saja metode Penilaian dan Pencatatan Persediaan Barang Dagangan ? 4.5 5 k Tuesday, August 25, 2015 1) Pencatatan Persediaan Barang Dagangan Pencatatan persediaan barang dagangan dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode fisik (physic...


1 comment:

Laman

Label

Powered by Blogger.