Penganggur terselubung di Indonesia jumlahnya cukup besar. Menurut data BPS, pada tahun 2005 jumlah penganggur terselubung mencapai 36.567.740 orang. Dari jumlah tersebut 15.322.755 orang merupakan penganggur terselubung sukarela, sedangkan 21.244.985 orang bekerja kurang dari 35 jam seminggu karena terpaksa. Mereka yang memiliki jam kerja rendah ini biasanya bekerja pada jabatan yang lebih rendah dari pada tingkat pendidikan, memperoleh upah yang rendah, yang mengakibatkan produktivitas kerja mereka rendah.
Secara garis besar indikator yang digunakan untuk mengukur pembangunan meliputi berikut ini.
a. Indikator ekonomi, di antaranya:
1. laju pertumbuhan ekonomi, yaitu proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang;
2. Produk Nasional Bruto (Gross National Income/GNI) per kapita, yaitu pendapatan nasional bruto dibagi dengan jumlah populasi penduduk.
b. Indikator sosial, di antaranya:
- Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index/HDI), yaitu indeks komposit dari indeks harapan hidup, indeks pendidikan (indeks melek huruf dan indeks rata-rata lama sekolah), dan indeks standar hidup layak;
- Indeks Mutu Hidup (Physical Quality Life Index/PQLI), yaitu indeks komposit (gabungan) dari tiga indikator, yaitu harapan hidup pada usia satu tahun, angka kematian, dan tingkat melek huruf.
No comments:
Post a Comment